Tsaqafah Biladi Kembali Digelar: Al-Azhar Jadi Pusat Pertemuan Budaya Dunia

Pemberian Penghargaan Peserta Tsaqafah Biladi Sumber: Facebook Majma’ Al-Buhuts Al-Islamiyah
Informatikamesir.com, Kairo – Majma’ Al-Buhuts Al-Islamiyah, lembaga riset di bawah naungan Al-Azhar, kembali menggelar puncak perlombaan pertukaran budaya Tsaqafah Biladi (Budaya Negeriku) pada Senin (18/8) di Al-Azhar Conference Centre, Nasr City, Kairo.
Perlombaan yang pertama kali diadakan pada 2023 ini menjadi ajang bagi mahasiswa Mesir untuk memperkenalkan identitas masyarakat setempat kepada mahasiswa asing, sekaligus memberi ruang bagi mahasiswa internasional untuk berbagi budaya negara asalnya. Kegiatan ini bertujuan mempererat hubungan antarmahasiswa lintas negara, sebagai simbol toleransi sekaligus sarana memperluas wawasan dan pemahaman antarbudaya.
Sekretaris Jenderal Majma’ Al-Buhuts Al-Islamiyah, Dr. Muhammad Al-Jindi, menegaskan bahwa budaya merupakan jiwa bangsa. Ia berharap lomba ini menjadi awal bagi penyebaran budaya yang membangun kehidupan bernegara.
“Budaya adalah jiwa bagi kehidupan bangsa yang menjaga masa lalu, membangun masa kinidan membuka pintu masa depan. Penganugerahan hari ini adalah pesan kepada dunia bahwa Tsaqafah Biladi adalah budaya kehidupan yang membangun; bukan merusak, bahkan menggelapkan,” ujar Dr. Jindi.
Sementara itu, Wakil Grand Syekh Al-Azhar, Dr. Abdurrahman Adh-Dhuwaini, menekankan pentingnya keterlibatan mahasiswa asing dalam memperkenalkan Mesir melalui tulisan dan video hasil perlombaan. Menurutnya, hal itu menjadi cara efektif untuk melawan arus pemalsuan informasi di era globalisasi.
“Mengedukasi para mahasiswa asing tentang budaya Mesir merupakan benteng pertahanan terkuat terhadap upaya penghapusan dan pemalsuan, sekaligus investasi yang cerdas dalam citra Mesir di kancah internasional. Sebab, setelah kembali ke negara masing-masing, mereka akan menjadi duta sejati bagi Al-Azhar. Penyebaran budaya Mesir juga memperkuat dialog serta saling mengenal antarbudaya, membangun kesadaran kemanusiaan bersama tanpa harus melebur ke dalam pihak lain atau kehilangan identitas,” ujar Dr. Abdurrahman dalam sambutannya.
Perlombaan yang didukung Kementerian Kebudayaan Mesir ini melibatkan karya tulis dan video mahasiswa lokal maupun asing dengan tema kebudayaan Mesir.
Reporter : Afifah Azmi
Editor : Muhammad Faiz Ardhika
Mari bergabung untuk mendapatkan info menarik lainnya!
Klik di sini


