Informatika Mesir
Home Berita Terkini Serba-Serbi Jawa Cup XX; Gelar ke-13 Walisongo FC, Debut VAR, hingga Peluncuran Jaka Koin

Serba-Serbi Jawa Cup XX; Gelar ke-13 Walisongo FC, Debut VAR, hingga Peluncuran Jaka Koin

Walisongo FC sukses menjuarai Jawa Cup ke-20 setelah menang 1-0 atas Airlangga SC. Sc: Panitia Jawa Cup XX 2025

Informatikamesir.com, Kairo – Ahad (27/04), Walisongo FC berhasil merengkuh titel juara ke-13 usai berhasil melibas Airlangga SC dengan skor 1-0 di final. KPJ (Keluarga Pelajar Jakarta) yang mendapatkan giliran menjadi panitia tahun ini sukses menghadirkan dua inovasi baru berupa Jaka koin sebagai alat transaksi pembayaran dan penggunaan VAR (Video Assistant Referee) pertama di kalangan Masisir dalam ajang Jawa Cup XX.

Hadits Nurhansyah yang ditunjuk sebagai Operator VAR menjelaskan fungsi utama adanya VAR adalah untuk membantu wasit meninjau ulang keputusan pada insiden penting menggunakan rekaman tayangan ulang video.

“VAR ini fungsinya membantu wasit dengan memperlihatkan segala sesuatu dengan sangat jelas dan dekat. VAR juga dipakai untuk tinjau ulang pelanggaran keras, gol kontroversial, handball di kotak penalti, dan pelanggaran di kotak penalti. Nah, itu juga ada di Guide Book (red: Buku Panduan).”

VAR sendiri telah digunakan sejak laga pembuka antara tuan rumah The Jak FC (KPJ) melawan juara bertahan Airlangga SC di mana wasit memberikan penalti untuk The Jak FC setelah meninjau ulang keputusan dengan VAR. Beberapa pertandingan setelahnya, wasit turut menggunakan bantuan VAR saat meninjau ulang pelanggaran keras dan gol kontroversial. Meskipun demikian, VAR juga memiliki banyak kekurangan seperti keterbatasan sudut tinjau dan alat profesional meskipun tidak mengurangi sensasi euforia dari Masisir, khususnya warga enam kekeluargaan peserta.

“Tetapi karena kita punya keterbatasan, gua harus tegasin lagi kalau kunci keputusan tetap ada di wasit utama di lapangan. Jadi, jangan terlalu berpatok dan mengandalkan VAR,” tegas Hadits.

Selain VAR, KPJ juga menghadirkan inovasi lain yang tidak kalah menarik, yaitu penggunaan JK (Jaka Koin) sebagai alat transaksi yang berlaku di stan bazar. JK mesti ditukarkan di loket yang tersedia di area stan bazar dengan nilai 1 JK = 2 EGP dan minimal penukaran 25 JK. Penggunaan JK sendiri ditujukan bukan untuk menambah keuntungan, melainkan agar menjadi ciri khas dari penyelenggaraan Jawa Cup ke-20 oleh KPJ.

Wasit meninjau VAR dalam membuat keputusan. Sc: Panitia Jawa Cup XX

“Salah satu tujuan kita inovasi aja, sih. enggak ada target untung atau apa, yang penting inovasi. Kedua, sebagai karakteristik atau keunikan. Mungkin bagi sebagian orang ribet, ya, emang ribet. Tetapi orang yang niat jajan pasti enggak bakal keberatan untuk menukar,” ujar Ghifar Muhammad selaku Koordinator Acara Jawa Cup XX 2025.

Jawa Cup sendiri adalah kompetisi tahunan yang diadakan rutin oleh enam kekeluargaan Pulau Jawa yang ada di Mesir, yakni KPJ (Keluarga Pelajar Jakarta) dengan The Jak FC, KPMJB (Keluarga Paguyuban Masyarakat Jawa Barat) dengan Siliwangi SC, KMB (Keluarga Masyarakat Banten) dengan Krakatau FC, KSW (Kelompok Studi Walisongo) dengan Walisongo FC, Gamajatim (Keluarga Masyarakat Jawa Timur) dengan Airlangga SC, dan Fosgama (Forum Studi Keluarga Madura) dengan Pasher FC.

Ainul Akmal, penjaga gawang Airlangga SC yang meraih gelar Man of The Match pada laga final tersebut juga berkomentar terhadap penyelenggara Jawa Cup tahun ini. Menurut Akmal, panitia tahun ini lebih bagus dibanding tahun sebelumnya.

“Panitia Jawa Cup tahun ini saya rasa lebih bagus dari yang tahun lalu. Saya beri nilai 9/10,” singkat Akmal

Reporter: M. Saladin Ghaza

Editor: Atsilla Yusya

Jaka Koin digunakan sebagai alat transaksi di Jawa Cup XX. Sc: Panitia Jawa Cup XX

Mari bergabung untuk mendapatkan info menarik lainnya!

Klik di sini
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad