Jawab Nyinyiran Masyarakat, Prabowo: Saya Baru Dua Bulan Menjabat,Tunggu Enam Bulan Baru Boleh Nilai Saya
Informatikamesir.com, Kairo – Presiden Republik Indonesia, Jenderal TNI (Purn) H. Prabowo Subianto, hadiri pertemuan dengan mahasiswa Indonesia di Mesir pada Rabu, (18/12) di Al-Azhar Conference Center. Dalam pidatonya, Prabowo mengulas sejumlah program yang telah menjadi pemicu kritik bagi sebagian masyarakat, termasuk kebijakan memberantas korupsi dan makan gratis bagi anak-anak Indonesia. Menanggapi hal tersebut, Prabowo meminta masyarakat untuk bersabar.
“Yang nyinyir sama saya, ini belum apa-apa (masih permulaan). Saya baru menjabat dua bulan, sabar sedikit. Dalam dua bulan anda hitung berapa koruptor yang sudah ditangkap. Nanti setelah enam bulan baru boleh nilai dan komentari Prabowo Subianto,” tegas Presiden Prabowo di hadapan mahasiswa.
Prabowo menyayangkan atas penolakan terhadap program makan gratis yang didapuk sebagai kebijakan mengentaskan kemiskinan di Indonesia. Bukannya mendapat dukungan, program unggulan presiden tersebut justru kerap dikritik oleh sejumlah pihak.
“Saya mau bikin program beri makan untuk masyarakat Indonesia agar mengurangi kemiskinan pun diejek. Bahkan profesor-profesor yang pintar pun kok tidak setuju. Heran saya. Profesor tersebut pintar atau bodoh? Mungkin pintar otaknya, tapi hatinya tidak bisa merasakan rasa laparnya anak-anak itu,” jelas Prabowo.
Orang nomor satu di Republik Indonesia tersebut juga akan menindak tegas para oknum aparat yang kerap kali tidak berpihak pada rakyat kecil.
“Para aparat harus memilih untuk setia pada bangsa, negara, dan rakyat, atau memilih setia pada pihak lain. Jika aparat setia pada pihak lain, percayalah! Saya akan bersihkan (aparat itu)!” tegas sosok yang lahir di Jakarta tersebut.
Selain membahas program pemerintahannya, Presiden Prabowo juga mengenang sosok mantan Presiden Ke-empat, yakni Abdurrahman Wahid atau akrab disapa Gus Dur yang juga seorang alumni Universitas Al-Azhar Kairo.
“Beliau adalah salah satu alumni al azhar yang menjadi pemimpin Indonesia,” ungkap Prabowo.
Presiden Prabowo memuji Gus Dur sebagai tokoh Muslim yang pemikirannya sangat luas dan menjadi pelindung bagi semua kelompok, termasuk minoritas.
“Gus Dur adalah pemimpin Muslim, Ketua Umum NU, bermoderat, dan seorang tokoh yang melindungi semua minoritas. Saya selalu ingat dengan perkataannya ketika para Banser dan Ansor diperintahkan untuk menjaga gereja-gereja yang hendak dibom,” jelas Prabowo.
Pertemuan ini berlangsung dalam suasana penuh antusiasme dari mahasiswa Indonesia yang belajar di Universitas Al-Azhar Kairo, dan menjadi hubungan diplomasi yang baik antar negara Indonesia dan Mesir.
Reporter: Muhammad Rizqi Ramadhan
Editor: Naila Fauziah
Mari bergabung untuk mendapatkan info menarik lainnya!
Klik di sini




