Informatika Mesir
Home Hard News Pengguna Hak Suara Turun Drastis, PPMI Mesir Krisis Kepercayaan?

Pengguna Hak Suara Turun Drastis, PPMI Mesir Krisis Kepercayaan?

Perolehan Suara Pemira 2025. Sc: Panitia Pemilu Raya

Informatikamesir.com, Kairo – Berdasarkan data yang diperoleh dari Panitia Pemilu Raya, total DPT (Daftar Pemilih Tetap) yang tercantum pada Pemira tahun ini sebanyak 17.322 orang. Namun, hanya 736 orang saja yang menggunakan hak pilihnya. Artinya, sebanyak 16.586 suara yang tidak digunakan.

Dengan demikian, hanya 4,25% yang memilih dari total jumlah di DPT, selisih jauh dengan kontestasi tahun 2024 yang mencapai 4.596 pengguna hak suara dan Pemira 2023 dengan 1.951 suara. Lantas, benarkah menurun drastisnya pengguna hak suara disebabkan faktor hilangnya kepercayaan pada PPMI Mesir?

Mengenai hal tersebut, Hazim Vemy selaku Ketua Panitia Pemilu Raya menepis anggapan turunnya jumlah pemilih karena faktor hilangnya kepercayaan pada PPMI. Menurut Hazim fenomena tersebut disebabkan kontestasi tahun ini paslon hanya melawan kotak kosong.

“Saya kira bukan karena kepercayaannya yang menurun, tapi faktor calon tunggal yang terjadi pada Pemilu Raya tahun ini, di mana fenomena ini terakhir terjadi pada tahun 2020,” terang Hazim ketika diwawancarai via WhatsApp,

Di sisi lain, Ketua Panwaslura 2025, Farhan Fikrul Haq menjelaskan faktor turunnya jumlah partisipan pengguna hak suara tahun ini disebabkan beragam hal. Fikrul juga menegaskan PPMI haruslah menjadi ambisi bersama.

“Daya tarik Masisir berkurang. Faktor berkurangnya harus jadi evaluasi bersama, dari Timses yang meramaikan kampanye, sampai PPMI yang harusnya selalu menjadi sorotan. Kalaulah gerakan PPMI itu ambisi bersama, yang gerak dan peduli pun akan banyak. Akan tetapi kalau gerakan PPMI hanya ambisi sebagian, maka yg bergerak pun ala kadarnya,” jawab Fikrul.

Glenn Sofyan selaku Presiden PPMI Mesir 2025-2026 terpilih bertekad menjaga dan mengembalikan kepercayaan publik di tengah banyaknya masalah pada PPMI tahun ini, dengan mengakomodasi maslahat Masisir secara umum. Namun yang jadi fokus utama Glenn adalah memaksimalkan amanah sebagai presiden dan menghadirkan teladan yang baik.

“Fokus utama saya adalah menunaikan amanah yang ada di depan mata dengan sebaik-baiknya, serta menghadirkan keteladanan yang representatif, baik dari sisi personalia pengurus maupun dari sisi kelembagaan organisasi secara keseluruhan,” papar Glenn.

Lebih lanjut Glenn berharap Masisir dapat membangun PPMI bersama-sama dengan nilai persatuan. Menurut Glenn, PPMI akan bangkit jika Masisir memandang masalah yang ada sebagai tanggung jawab bersama, sehingga kebangkitan yang diimpikan bukanlah utopia, melainkan keniscayaan.

“Saya harap Masisir memandang permasalahan yang ada sebagai tanggung jawab bersama, karena PPMI terlalu besar untuk diurus seorang diri. Sering kali permasalahan yang muncul bukan semata karena kesengajaan, tetapi karena keterbatasan,” terang Glenn.

“Sering kali kita memandang organisasi ini seperti pemerintahan negara, seolah harus ada oposisi dan petahana yang berseberangan. Padahal kita lupa bahwa PPMI dibentuk atas nilai-nilai persatuan yang kokoh dan idealisme perjuangan bersama, dan cita-cita itu tidak akan pernah tercapai tanpa kebersamaan,” lanjut mahasiswa yang pernah jadi Ketua SEMA-FSI tersebut.

Pasangan Glenn Sofyan-Zaudan Afkar resmi terpilih menjadi Presiden dan Wakil Presiden PPMI Mesir 2025/2026 setelah mendapatkan 504 suara dengan persentase 73,7%. Kontestasi Pemilu Raya resmi ditutup setelah penghitungan suara yang dilaksanakan pada Sabtu, (19/04) di Wisma Nusantara, Nasr City, Kairo.

Reporter: Atsilla Yusya

Editor: Rizqi Ramadhan

Mari bergabung untuk mendapatkan info menarik lainnya!

Klik di sini
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad