Informatika Mesir
Home Analisis Ringan Kisruh Tren Velocity hingga Video Permohonan Maaf PPMI Mesir

Kisruh Tren Velocity hingga Video Permohonan Maaf PPMI Mesir

Informatikamesir.com, Kairo – Sabtu, (22/03) video tren velocity dance di dalam Masjid Al Azhar yang dibuat oleh beberapa anggota Kemenko Bidang Pendidikan PPMI Mesir beserta Menkonya, viral di kalangan Masisir. Hal tersebut menimbulkan stigma buruk, terlebih lagi video tersebut diduga direkam di Ruwaq Abbasi, tempat para syekh Al Azhar biasa mengajar.

DKKM PPMI Mesir dalam berita acaranya yang dirilis Ahad, (23/03) dini hari menegaskan bahwa pihaknya telah memberikan ultimatum dan tiga tuntutan kepada yang bersangkutan. Pihaknya juga menilai bahwa perbuatan yang bersangkutan telah merusak martabat Al Azhar dan menodai sakralitas mihrab tempat ibadah dan para syekh mengajar. Sementara itu, siangnya DKKM merilis surat ultimatum tertanggal 22 Maret 2025 yang telah dikirim kepada yang bersangkutan di hari yang sama.

Dalam sesi wawancara bersama tim Informatika Mesir, Agus Hidayatulloh (PF Protokol dan Konsuler KBRI Mesir), Arif Ramadhan (PF Penerangan Sosial dan Budaya), dan Nur Salim (PF Protokol dan Konsuler KBRI Mesir), menanggapi adanya kasus ini sebagai sosok senior Masisir.

Agus menanggapi sanksi yang diberikan DKKM, ia mengaku setuju adanya sanksi tersebut dan berharap agar bisa menggugah Masisir secara umum untuk memperbaiki diri.

“Sanksi dari DKKM lebih bersifat administratif. Saya sangat setuju dengan adanya sanksi tersebut. Mungkin akan ada perbedaan pendapat mengenai apakah sanksi tersebut sudah cukup atau belum, tapi saya tidak mau berdebat tentang hal tersebut. Saya meyakini sanksi sosial yang diterima lebih berat untuk mereka,”ujar Agus.

Arif Ramadhan juga berharap bahwa sanksi ataupun nasehat tujuannya adalah untuk mengingatkan bukan menjatuhkan. Nur Salim menambahkan agar momentum ini menjadi langkah PPMI untuk berbenah, karena pada saat yang sama seharusnya PPMI menjadi kebanggaan bagi Masisir.

“Selebihnya, jika perlu ada sanksi untuk masing-masing personil pelakunya, tentu bisa dibicarakan melalui musyawarah mufakat dengan mengendepankan sisi kemaslahatan bersama,” pungkas Nur Salim.

kemudian pada hari yang sama, Ahad, (23/03) PPMI Mesir langsung merilis Surat Pernyataan yang berisikan sanksi bagi yang bersangkutan juga unggahan vidio permohonan maaf. Meski begitu, vidio berdurasi 6 detik tersebut sudah terlanjur beredar luas dan dan menimbulkan kekecewaan besar bagi Masisir.

Arif Ramadhan menyayangkan ketidak hati-hatian Pengurus PPMI Mesir yang seharusnya menjadi contoh baik bagi Masisir. Agus Hidayatulloh juga mengingatkan agar Masisir berhati-hati dalam menggunakan media sosial.

“Ini menunjukkan sensitifitas kita sebagai santri Al Azhar perlu ditingkatkan lagi. Media sosial memang bisa menjadi medan dakwah, tapi hati-hati juga jangan sampai tergelincir karena akibatnya bisa sangat fatal,” jelas Agus.

Nur Salim juga menyayangkan kasus ini, ia berkomentar bahwa dinamika Masisir saat ini sudah sangat berubah.

“Sebagai orang yang pernah hidup di Mesir di 3 masa yg berbeda, saat masih mahasiswa tahun 2000an sampai lalu saat tugas di kbri pada tahun 2011-2014, dan saat ini saya melihat dinamika masisir sudah sangat berubah,” ungkap Nur Salim.

Dalam waktu yang cukup singkat, video berdurasi 6 detik menuai kritik dari berbagai pihak Masisir maupun tokoh-tokoh di Indonesia.

Nur Salim mengungkapkan bahwa video tersebut muncul tidak dari ruang hampa. Apa yang muncul ke permukaan adalah cerminan dari miliu Masisir. Arif Ramadhan juga menyampaikan bahwa kekecewaan Masisir menjadi hal yang sangat wajar.

“Sangat wajar, namun sekali lagi, kiranya kekecewaan disampaikan juga harus dengan beradab. Jangan sampai perbuatan tercela ditegur juga dengan cara tercela,” jelas Arif.

Agus juga menambahkan bahwa banyaknya tanggapan dalam kasus ini menandakan kesepakatan untuk melakukan perbaikan, karena kasus ini menyangkut citra Indonesia secara umum bukan hanya perorangan.

Reporter: Saladdin Ghaza

Editor: Naila Fauziah

Surat Ultimatum DKKM PPMI Mesir

Mari bergabung untuk mendapatkan info menarik lainnya!

Klik di sini
Comment
Share:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

Ad