Dari Kritik ke Kompromi: Dinamika Panas Sidang Pleno II BPA PPMI Mesir
Informatikamesir.net, Kairo – BPA (Badan Perwakilan Anggota) PPMI Mesir mengesahkan EGP 1.791.742 dan Rp20.466.000 dalam RAPBO (Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Organisasi) PPMI Mesir Termin Satu menjadi APBO PPMI Mesir Masa bakti 2025/2026 melalui Sidang Pleno II pada Minggu, (05/10) di Aula Griya KSW Mesir, Hay Asyir. Sidang tersebut sempat dihiasi sejumlah perdebatan terkait beberapa anggaran yang dinilai kurang tepat.
Pertentangan verbal dilakukan oleh sebagian komisi agar anggaran yang dinilai berlebihan bisa diselaraskan. Beberapa anggaran yang kurang tepat itu dinilai disebabkan karena kurangnya pengetahuan komisi akan data dan perkiraan serta kurangnya komunikasi antar komisi. Beberapa anggaran memicu sebagian peserta sidang untuk menyanggah, salah satunya adalah AC dengan nominal EGP 30.000 yang sempat diperdebatkan sehingga diubah melalui voting menjadi tiga kipas angin dengan total nominal EGP 9.000.
Anggaran lain yang sempat memicu pertentangan adalah rice cooker dengan nominal EGP 3.000. “(Kita) itu banyak kegiatan di luar, ya. Kalau misalkan kita (masak nasi) pakai panci, kemungkinan besar kita pulang lalu kita buka tutupnya, keras nasinya. Potensi nasi sudah keras ditambah banyak kecoa,” ujar Zaudan Afkar, Wakil Presiden PPMI Mesir. Faiz selaku mantan DP (Dewan Pengurus) PPMI Mesir menilai angka tersebut terlalu besar untuk rice cooker. “Saya bawa dari Indonesia saja dengan bagasi dapat harga 600 Ribu Rupiah,” ujar Faiz. Namun, rice cooker senilai EGP 3.000 tetap disahkan melalui voting.
Acara sempat memanas dikarenakan perselisihan terkait dana Block Grant yang dinilai masih bisa ditingkatkan nominalnya. Hal tersebut memaksa seluruh gubernur, ketua senat mahasiswa serta Wihdah untuk berkumpul di sore itu guna mendiskusikan kembali kebijakan dana Block Grant dari setiap sektor.
Rapat seluruh gubernur serta pimpinan senat dan Wihdah tersebut menghasilkan beberapa keputusan untuk sidang pleno, diantaranya:
1. Perubahan nama dari Block Grant Kekeluargaan menjadi Subsidi Pembinaan Mahasiswa Baru, dari yang sebelumnya berjumlah USD 1,5 per kepala naik tiga kali lipat menjadi USD 5 per Mahasiswa Baru.
2. Block Grant Wihdah ditetapkan di angka EGP 20.000
3. Block Grant HPIM di termin satu sejumlah EGP 15.000 dan untuk termin dua menyusul.
4. Untuk senat mahasiswa mengalami kenaikan nominal Block Grant dengan jumlah EGP 90.000 dari yang sebelumnya EGP 85.000.
Sidang Pleno II mengandung banyak adu argumen antar peserta sidang. Namun demikian, Glen selaku Presiden PPMI Mesir menyatakan bahwa beberapa perdebatan tersebut adalah suatu hal yang wajar. “Apa yang menjadi dinamika dalam sidang tadi, mungkin terlihat sedikit panas, sedikit kritik-mengkritik dan lain-lain, itu adalah suatu keniscayaan, udah pasti seperti itu. Kita bergerak, pasti ada gesekan-gesekan. Kalau engga bergerak, engga ada gesekan,” ujar Glen.
Glen mengungkapkan bahwa salah satu tantangan di setiap tahunnya adalah pengumpulan uang pangkal, “Kita ingin mengumpulkan banyak elemen untuk membantu kita, gitu. Untuk bareng-bareng mengumpulkan uang pangkal ini. Karena pada dasarnya, uang ini itu bukan untuk PPMI, DP PPMI, saya, ataupun pengurus, tapi untuk Masisir lagi kembalinya,” tutur Glen.
Glen berharap PPMI Mesir mampu mengemban amanah sebaik-baiknya demi memberikan kemaslahatan dan kebermanfaatan kepada Masisir dengan kerjasama antar lembaga yang solid. “Harapan kami kepada para komisi, DP, dan lain-lain agar dapat mengawal kami. Dengan harapan dan dibantu dari segi legislatif maupun eksekutif yang saling bekerja sama, kita bisa capai cita-cita kita bersama. Karena pada dasarnya kita itu satu tubuh, namanya PPMI,” tutup Glen.
Reporter: Isa Latif Zein
Editor: Muhammad Naufal Luthfi
Mari bergabung untuk mendapatkan info menarik lainnya!
Klik di sini