Tegas! Dewan Pimpinan MPA Siap Copot Fraksi yang Absen Sidang Lebih dari Empat Kali
informatikamesir.com, Kairo – Dalam sistem SGS (Student Government System), Majelis Permusyawaratan Anggota (MPA) PPMI Mesir diibaratkan sebagai MPR-nya Masisir (Mahasiswa Indonesia di Mesir), sedangkan Badan Perwakilan Anggota (BPA) berfungsi layaknya DPR. MPA menjadi lembaga tertinggi yang mengawal arah kebijakan organisasi dan fraksi-fraksi di dalamnya merupakan representasi dari berbagai organisasi yang berada di bawah naungan PPMI Mesir.
Thifal Fatihul Ihsan yang kembali terpilih sebagai Dewan Pimpinan MPA PPMI Mesir Periode 2025/2026 menyoroti persoalan absensi fraksi dalam sidang-sidang penting pada Sabtu (30/08) di Aula Daha KMJ, Hay Asyir. Tahun lalu, menurutnya banyak fraksi yang tidak hadir secara konsisten, padahal mereka membawa nama organisasi yang mengutusnya.
“Banyak fraksi yang hilang-hilangan bahasanya padahal mereka itu adalah perwajahan atau representasi dari organisasi yang mengutusnya, nah makanya ditambah di tahun ini kemungkinan kita mengadakan pakta integritas,” ujar Thifal.
Baca Juga:
Sebagai langkah konkret, MPA tahun ini menerapkan pakta integritas berupa dokumen yang ditandatangani oleh dua pihak: fraksi dan dewan pimpinan. Isinya antara lain mewajibkan setiap anggota fraksi mengikuti persidangan dan tidak absen lebih dari empat kali.
“Jikalau ada tanda tangan kedua belah pihak antara fraksi dan dewan pimpinan yang isinya (harus ikut sidang) ya harus ikut sidang karena peraturan-peraturannya lah. Kalau misalnya nggak ikut sidang lebih dari empat kali atau bahkan lima kali harus diganti, namanya disebarkan, dan dicopot keanggotaan MPA-nya, disebarkan ke grup fraksi dan itu dipublikasikan,” jelas Thifal.
Thifal menyebut bahwa kebijakan ini sekaligus menjadi peringatan bagi ketua-ketua lembaga agar mengirimkan perwakilan yang benar-benar memiliki kompetensi dan integritas, bukan sekadar mengisi kursi fraksi.
“Pertama menjadi pecutan kepada lembaga-lembaga yang mengirim bahwasannya ini adalah teguran, jangan mengirimkan perwakilan yang istilahnya tidak kompeten atau bahkan tidak integritas gitu kan, istilahnya ya ilang-ilangan gitu. Nah ini teguran untuk seluruh ketua lembaga ke depannya, kenapa ini dipublikasikan,” ujar Thifal.
Thifal menegaskan bahwa kebijakan ini bertujuan untuk menghindari kekosongan bangku fraksi, sebagaimana yang bisa terjadi di lembaga legislatif seperti DPR jika anggota mangkir tanpa alasan.
“Agar tidak terjadi kekosongan di bangku fraksi gitu, ya bayangin aja masa DPR ada kekosongan bangku, nah makanya kita perlu ada pencopotan dan pergantian langsung,” tegas Thifal.
Menurut Thifal, wewenang MPA untuk menetapkan aturan ini sudah tertuang dalam AD/ART, termasuk hak untuk mencabut keanggotaan apabila anggota melanggar sumpah yang telah diucapkan saat pelantikan.
“Soalnya gini, ini adalah wewenang MPA dalam menetapkan aturan sendiri yang di mana tercantum dalam AD/ART. Ya kalau keanggotaan MPA hilang atau dihilangkan atau bahkan dicopot karena salah satu poinnya itu adalah melanggar sumpah yang telah diucapkan. Sumpahnya apa? Menjalankan kewajiban. Kewajibannya apa? Mengikuti persidangan. Kalau misalnya mereka melanggar bahkan seharusnya kalau udah dua atau tiga kali, yaudah harusnya ganti gitu kan, harusnya mereka udah dicopot gitu. Mungkin kita akan rembukan lagi bagaimana bagusnya, ke depannya seperti apa,” jelas Thifal.
Menutup pernyataannya, Thifal juga menyampaikan harapan agar seluruh anggota dewan pimpinan MPA PPMI Mesir menyelesaikan masa jabatannya hingga akhir dan tidak menjadikan jabatan tersebut sebagai batu loncatan semata.
“Mungkin kita akan usahakan, mungkin dalam pimpinan itu tetap sampai akhir atau stay sampai akhir, jadi tidak ada yang mengundurkan diri, tidak ada yang menjadikan dewan pimpinan menjadi batu loncatan, jadi itu evaluasinya,” pungkas Thifal.
Reporter : Muhammad Faiz Ardhika
Editor : Muhammad Naufal Luthfi
Mari bergabung untuk mendapatkan info menarik lainnya!
Klik di siniPostingan Terkait
