Informatikamesir.net, Kairo – Pendiri Maskanul Huffaz, Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M,Pd, menyatakan kesuksesan Maskanul Huffadz mencetak 800 penghafal Al-Quran terinspirasi dari karakter Anna Althafunnisa dalam film Ketika Cinta Bertasbih.
Hal tersebut ia sampaikan sewaktu diwawancarai tim Informatika Mesir saat “Wisuda Maskanul Huffaz Internasional Mesir Angkatan ke-1 dan Talkshow bersama Ustadzah Dr. Oki Setiana Dewi, S.Hum, M.Pd” pada Minggu, (8/10) di Golden Halls, Nadi as Sekkah Al Hadid,Distrik 6.
“Dan singkatnya adalah Maskanul Huffadz ini terinspirasi dari apa yang Anna Althafunnisa lakukan di film itu (Ketika Cinta Bertasbih). Dan saya berharap bahwa saya juga bisa belajar di sini dan saya juga sedang mempersiapkan segala sesuatu untuk bisa belajar di Mesir,” tutur perempuan yang mendapatkan gelar sarjana Sastra Belanda ini.
Berbagai macam hal, Oki Setiana lakukan agar dapat mempunyai kebiasaan mahasiswa Universitas Al-Azhar untuk mendalami karakter Anna Althofunnisa.
“Film Ketika Cinta Bertasbih tahun 2008, saya memerankan sebagai pelajar Al-Azhar dan saya masuk ke kuliyatul banat menjadi musammi’ (mendengarkan pertemuan dengan para dosen) dan berada dua bulan selama di Mesir tahun 2008. Dan saya melakukan apa yang thalibah (Red: Mahasiswi) Azhar lakukan jadi sangat berkesan bagi saya dan saya memerankan karakter itu empat tahun lamanya, Teman-teman semua bayangkan, bagaimana merasuknya seorang siswa Azhar itu dalam diri saya,” pungkas Oki.
Dalam sesi talk show yang dihadiri Dr. Nahla Al-Saeedi, Oki Setiana menceritakan bahwa kesuksesan Maskanul Huffadz yang memiliki 800 alumni di seluruh Indonesia merupakan hasil kolaborasi bersama untuk mewujudkan cita-cita dakwah. Ia bersama rekannya bahu-membahu untuk menghidupi Maskanul Huffadz yang merupakan lembaga nonprofit (tanpa laba), namun konsisten memberikan beasiswa untuk para santrinya.
“Kitalah yang menghidupi dakwah, bukan hidup dari dakwah,” sambung Oki.
Acara ini ditutup dengan tanya jawab langsung untuk satu orang laki-laki dan perempuan kepada Oki Setiana Dewi.
Reporter: Raida Najma
Editor: Tenra Amin
