Informatikamesir.net, Kairo — Dilansir dari Elyoum7.com, Menteri Pariwisata dan Peninggalan Sejarah Mesir, Ahmad ‘Isa, dan Menteri Wakaf Mesir, Dr. Muhammad Mukhtar Gom’ah, didampingi Gubernur Provinsi Kairo, Mayor Jenderal Khalid Abdul ‘Aal, meresmikan Masjid Al-Hakim Bi Amrillah, di Jalan Al-Muiz Li Dinillah Al Fatimi, salah satu kawasan bersejarah di Kairo, setelah selesainya proyek pembangunan dan renovasi pemugarannya pada hari Senin, 27 Februari 2023.
Kedua Menteri tersebut mengungkapkan kebahagiaanya atas pembukaan masjid ini dan saagat berterima kasih kepada semua orang yang telah berkontribusi, juga bersamaan dengan akan datangnya bulan suci Ramadan. Masjid ini akan menjadi pengaruh islam yang kuat bagi Mesir kuno di Provinsi Kairo yang bersejarah ini.
Dr. Mostafa Waziri, Sekretaris Jenderal Dewan Tertinggi Peninggalan Sejarah Mesir, menjelaskan bahwa proyek pemugaran dimulai pada Februari 2017, karena pekerjaan ini termasuk pemeliharaan berkala untuk menangkal kerusakan dan melindungi dinding masjid dari kelembaban, selain ventilasi dan penguatan dinding masjid serta perawatan beberapa retakan di dalamnya.
Selain itu, dilansir dari Mashrawy.com, Masjid Al-Hakim Bi-Amrillah ini dianggap sebagai masjid jami’ tertua keempat yang masih bertahan di Mesir dan terbesar kedua di Kairo setelah Masjid Ibnu Thulun. Dibangun oleh Khalifah Fatimiyah Al-Aziz Billah pada tahun (379 H/989 M), namun, ia meninggal sebelum selesai, lalu putranya yang bernama Al-Hakim menyelesaikannya pada tahun (403 H/1013 M), lalu menisbatkan nama masjid tersebut kepadanya.
Pintu masuk utama yang menonjol di fasad barat merupakan contoh tertua dari pintu masuk yang menonjol di Mesir, di mana Fatimiyah mengambil idenya dari Masjid Mahdia di Tunisia. Masjid Al-Hakim memainkan peran yang sama dengan Masjid Al-Azhar pada waktu itu. dalam hal menjadi pusat pengajaran sekte Syiah.
Adapun tata letak masjidnya, berbentuk setengah bujur sangkar yang di tengahnya merupakan pelataran halaman terbuka yang dikelilingi empat serambi, yang terbesar dan terluas adalah serambi kiblat di sisi Tenggara, terdiri dari lima teras. Adapun serambi sebelah Timur Laut, hanya terdiri dari dua teras. Dua di antaranya memiliki tiga serambi, masing-masing serambi saling terikat satu sama lain dan di atas pintu masuk terdapat dua Menara azan. Renovasi dan pemugaran berlanjut di masjid setelah hancur disebabkan karena gempa dahsyat yang terjadi pada tahun 1302 M.
Peresmian ini terlaksana atas arahan Presiden Mesir, Abdel Fattah El-Sisi, untuk mengembangkan kawasan bersejarah Kairo untuk merekonstruksi ulang perkotaan dan menghidupkannya kembali, serta mengembalikannya seperti era sebelumnya. Pengembangan ini mencakup beberapa kawasan yang masuk dalam proyek pembangunan Kairo bersejarah, seperti kawasan Masjid Al Hakim ini, Bab Zuwaela, lingkungan Ar-Roum, Darbul Labbanah, Fustat, Masjid Al Hussein dan Al Azhar.
Reporter: M. Zaky Abdussalam
Editor: Azmi Putra Gayo
