Informatikamesir.net, Kairo – “Acara diadakan dengan semi online, karena kita bagi tempatnya di 5 titik berbeda. Peserta hadir di tempat masing-masing. Setiap titik kita saling sambung via zoom dengan titik pusat di sekretariat Gamajatim Hay Asyir,“ ungkap Nizar Ramadhan, ketua panitia pelaksana HUT Gamajatim ke-23 saat diwawancarai Informatika pada Kamis (30/9).
Metode semi online dipilih dengan menimbang faktor Covid-19 serta jumlah kuantitas warga Gamajatim yang lebih dari 1000 kepala.
“Biasanya acara diadakan offline, semua hadir dalam satu tempat. Baru saat ini diadakan metode seperti ini. Melihat kondisi yang belum kondusif karena Corona dan menimbang warga kami sudah seribu lebih. Maka sangat tidak mungkin diadakan dalam satu tempat,” tambahnya.
HUT Gamajatim ke-23 dibuka dengan khatmil Al-Quran semi online di lima titik berbeda yang berpusat di Sekretariat Gamajatim Hay Asyir. Adapun titik tempat berbeda: Majelis Burdah Darrosah, Ma’had Bu’ust Banin dan Banat, dan Rumah Al-Izzah yang berada di distrik tujuh.
Pembukaan HUT Gamajatim kali ini diadakan dua minggu lebih cepat dari perayaanya yaitu 15 Oktober. Pembukaan diisi dengan webinar tiga hari berturut-turut serta berbagai penampilan seperti jaler day, estri day, resik-resik day, tasyakuran, lalu ditutup dengan gebyar HUT ke-23 yang meliputi seni budaya Jawa Timur.
Ketua Gamajatim, Akmal Rabbani, dalam sambutannya mengajak seluruh warga Gamajatim untuk selalu bersyukur bahwa Gamajatim berdiri di atas prinsip yang sesuai AD/ART dan manajemen yang ada.
“Harapan saya semoga Gamajatim kedepan lebih maju dan jaya,” pungkasnya.
Reporter : Ni’ma Karimatul Maswa
Editor : Indri Raisa Hanum
